KENTANG

KENTANG

Selasa, 16 April 2013

Resume


Monitoring Corruption: 

Evidence from a Field Experiment in Indonesia


Benjamin A. Olken
Harvard University and National Bureau of Economic Research

Apakah korupsi di Indonesia sudah se-tenar itu dimata dunia? itu yang pertama kali saya pikirkan ketika membaca judul paper ini. Menyedihkan dan memalukan sebenarnya ada orang asing yang mengangkat permasalahan korupsi di republik ini, tapi mari kita tengok apa yang bisa kita pelajari dari paper "Om Benjamin" ini..
_______________________________________________________________________

Sesungguhnya ada kesulitan yang melekat dalam mengukur tindakan korupsi secara langsung yaitu relatif sedikitnya bukti dan juga relatif sedikitnya konsensus mengenai cara terbaik dalam mengurangi korupsi.  Salah satu pendekatan untuk mengurangi korupsi dari Becker & Stigler (1974), menunjukkan bahwa kombinasi yang tepat dari pemantauan dan hukuman dapat mengendalikan korupsi.

Ada lagi pendekatan yang sedang tenar belakangan ini yaitu pendekatan grassroots (akar rumput). partisipasi masyarakat sekarang dianggap oleh banyak komunitas pembangunan sebagai kunci tidak hanya untuk mengurangi korupsi tetapi juga untuk meningkatkan pelayanan publik . Misalnya, selama 2004 Laporan World Development dikhususkan untuk gagasan "menempatkan orang miskin di pusat penyediaan layanan: memungkinkan mereka untuk memantau dan mendisiplinkan penyedia layanan, memperkuat suara mereka dalam pembuatan kebijakan, dan memperkuat insentif bagi penyedia jasa untuk melayani orang miskin "(Bank Dunia 2004, 1).


Pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengundang lebih banyak warga desa untuk pertemuan monitoring hanya mengurangi hilangnya pengeluaran tenaga kerja, dengan tidak berdampak pada bahan dan, sebagai akibatnya, berdampak kecil secara keseluruhan.

Kedua, hasil penelitian menunjukkan bahwa mengeluarkan bentuk komentar anonim ke desa mengurangi hilangnya pengeluaran hanya jika bentuk komentar dibagikan melalui sekolah-sekolah di desa, benar-benar melewati aparat desa yang mungkin telah terlibat dalam proyek ini.

Hasil dalam makalah ini merupakan hasil dari intervensi jangka pendek. Jika auditor yang mudah disuap, dari waktu ke waktu desa dapat mengembangkan hubungan ulangi dengan auditor yang dapat membuat menyuap auditor lebih mudah daripada dalam kasus satu-shot diperiksa di sini.

Bahkan untuk satu kali ini intervensi, hasil tertentu akan menjadi jelas hanya dengan waktu. Sebagai contoh, setelah beberapa tahun, maka akan jelas apakah peningkatan pengawasan yang dikenakan oleh audit mempengaruhi yang memilih untuk terlibat dalam manajemen proyek, dan apakah temuan audit negatif mempengaruhi probabilitas pemilihan aparat desa. Mengurangi korupsi juga dapat mengurangi pengeluaran kampanye untuk kantor desa, karena sewa dari mendapatkan posisi ini akan mengalami penurunan.

Efisiensi dampak dari pengurangan korupsi juga akan menjadi lebih jelas dengan waktu karena kita dapat mengamati perubahan dalam berapa lama jalan berlangsung. Memahami implikasi jangka panjang dari kebijakan anti korupsi tetap menjadi isu penting untuk penelitian masa depan.
_____________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar